Thermal Oil Heater Aspal adalah rangkaian mesin pemanas yang di gunakan sebagai pemanas Aspal
THERMAL OIL PEMANAS ASPAL MIXING PLANT 600.000 KCAL/JAM
Thermal oil Pemanas Aspal Bahan Bakar Solar Atau Gas
Thermal Oil Heater kapasitas 600.000 Kcal adalah Thermal oil atau thermal fluid digunakan untuk membawa energi pada aplikasi pemanasan, processing untuk tangki Aspal pada mesin AMP . Thermal oil paling sesuai digunakan pada aplikasi bersuhu tinggi di mana kondisi operasi paling optimal berada di antara 150ºC sampai 350ºC. Pada suhu ini, pemanasan dengan menggunakan Thermal oil sangat baik di gunakan untuk pemanasan Aspal. Therma Oil Heater AMP dapat di atur otomatis untuk temperaturnya sesuai standar kontruksi jalan Aspal.
Pada masa sekarang ini, selama thermal oil heater dirancang dengan benar oleh produsen yang berpengalaman dan diikuti dengan pemilihan thermal oil yang tepat serta dipelihara dengan baik maka sistem thermal oil akan lebih aman digunakan dibandingkan sistem steam / uap. PT. Indir Mitra Boiler adalah perusahan fabrikasi mesin pemanas lokal yang berpengalaman dengan tenaga ahli yang sudah bersertifikat K3, akan selalu meningkatkan kepercayaan pelanggan di seluruh indonesia khususnya di industri Aspal.
Fitur Penempatan Dan Perakitan Di Lokasi
Fitur Desaign : Horizontal Kapasitas 600.000Kcal
bahan Bakar (Burner) Gas, Solar dan Lain Lain Temperatur pengoperasian tinggi (hingga 350 °C) dengan tekanan sistem rendah Perawatan minimum – pembakar, pompa dan kontrol Panel Schnaider Sirkuit sederhana, tidak ada blow-down, steam traps atau sistem pengembalian kondensat di karenakan hanya sistem sirkulasi. Ekspantion Tank/ deaerator/tangki penyangga termal menyediakan pipa; penyederhanaan perlindungan cairan termal dari oksidasi dan deaerasi cairan terus menerus menghindari kavitasi pompa Komponen Pemanas Thermal berasal dari Eropa Pemanas Thermal Oil Heater Indira Mitra Boiler diproduksi secara individual untuk fleksibilitas maksimum dan spesifikasi pelanggan Pemanas Thermal Oil Heater Indira Mitra Boiler dan komponen aksesori (pompa, tangki ekspansi, katup kontrol, dll.) dapat diselipkan dipasang untuk menghemat waktu dan fabrikasi di lokasi.Sebuah thermal oil heater harus didesain berdasarkan kebutuhan beban termal meliputi proses, suhu operasi dan persyaratan kondisi aliran. Ketika menghitung beban termal, juga harus diperhitungkan heat loss yang biasanya berkisar antara 10% sampai 20% dari beban total. Selain itu designer juga perlu melakukan pemilihan bahan bakar (gas, solar, batu bara, listrik ataupun biomass), posisi vertikal atau horisontal, jumlah aliran (menunjukkan berapa kali gas hasil pembakaran akan melewati koil untuk memanaskan thermal fluid bisa dua, tiga atau empat). Semuanya hal tersebut dipertimbangkan berdasarkan parameter operasi, bahan bakar, luas area yang tersedia dan efisiens
Pengertian Kinerja Mesin Thermal Oil Heater Pemanas Aspal
Thermal Oil Heater Aspal adalah rangkaian mesin pemanas yang di gunakan sebagai pemanas Aspal Pemanasan tidak langsung, yaitu pemanasan yang terjadi karena aspal yang bersentuhan dengan dinding-dinding pipa panas yang dialiri minyak (oli) panas yang sudah dipanaskan terlebih dahulu di tempat pemanasan minyak tersendiri. 20 Aspal panas disemprotkan ke atas agregat panas pada temperatur 145’C sampai 150’C dengan memakai pompa aspal bertekanan cukup tinggi agar dapat membentuk semprotan aspal yang baik. Pada penyemprotan aspal ini dipasang alat penimbang jumlah aspal yang disemprotkan untuk tiap kali pencampuran (batch) serta alat pengukur temperatur aspal. Aspal yang diperlukan untuk pencampuran disimpan di dalam bak penampung, bisa berbentuk bak kubikal atau bisa juga berbentuk silinder. Aspal yang disimpan di dalam bak penampung aspal dipanaskan untuk memperoleh tingkat keenceran yang cukup guna kemudahan dalam penyemprotan serta bentuk butiran-butiran aspal yang disemprotkan. Temperatur aspal dalam pemanasan maksimum 170’C untuk aspal polimer atau aspal modifikasi, 160’C untuk aspal keras pen 60 agar temperatur aspal panas disemprotkan ke atas agregat panas dalam pugmill masih dapat mencapai sekitar 145’C – 150’C tergantung jenis aspal. Pada umumnya untuk mencegah penurunan temperatur aspal maka pipa-pipa penyalur ke arah penyemprot dibalut bahan penahan panas.
Komponent Thermal Oil Aspal
- Komponen Penting Pada Mesin Thermal Oil Heater
- Pemilihan Heating Coil ( Pipa Coil di Dalam Mesin Thermal Oil Heater )
- Pemilihan Burner ( Rangkaian Mesin Pembakar di dalam ruang bakar )
- Penentuan Pompa ( Pompa Sirkulasi untuk media Oil Heater )
- Pemilihan Expansion tank ( Tanki Penampungan oli dari line Produksi )
- Pemilihan Expansion tank ( Tanki Penampungan oli dari line Produksi )
- Pemilihan Thermal fluid ( Kapasitas dan Density Oil Heater )
Prinsip Kerja Thermal Oil Heater Aspal
Udara pembakaran masuk ke kipas burner inlet, bergerak ke atas antara inner dan jaket luar, memanaskan udara sebelumnya itu memasuki pembakar yang dipasang di atas. Gas panas merambat sepanjang kapal yang menciptakan lintasan (bercahaya) pertama. Gas kemudian bergerak kembali melintasi travel baris dalam gulungan, menciptakan yang kedua (konveksi) lulus. Lintasan (konveksi) ketiga dibuat sebagai gas terus turun kembali antara kumparan dalam dan luar. Umpan terakhir adalah ke atas antara koil luar dan jaket dalam ke to outlet buang, menciptakan yang keempat (konveksi) lulus.
Desain Thermal Oil Heater Aspal
Pada beberapa dekade ini terjadi banyak kemajuan riset dan pengembangan terhadap sistem thermal oil baik dari segi fluida, alat maupun sistemnya. Peningkatan pemahaman ini mengakibatkan turunnya resiko terjadinya insiden seperti kebakaran, kebocoran dll sehingga mengembalikan minat pengguna terhadap thermal oil. Sekalipun sistemnya sederhana, sistem Thermal oil harus dirancang dengan sempurna. Thermal oil adalah sistem tertutup (closed loop) dimana perancang juga harus memperhitungkan laju aliran, pressure drop, perubahan volume dan kekentalan dll
Secara umum sistem thermal oil terdiri dari koil pemanas, burner, pompa sirkulasi dan tangki expansi yang
berventilasi. Tangki ekspansi dapat dikosongkan dengan cara pengisian gas inert seperti nitrogen untuk mencegah
oksidasi cairan tetapi biasanya lebih sering dibuang ke atmosfer.
Faktor yang berpengaruh pada design Thermal oil system adalah:
Pemilihan Heating Coil Konstruksi heating coil umumnya terdiri dari 2 bagian yaitu coil bagian dalam (inner coil)
dan coil bagian luar (outer coil)
Pemilihan Burner,Burner merupakan salah
satu komponen utama dari thermal oil boiler karena burner adalah tempat terjadinya pembakaran. Pemilihan
burner sangat menentukan dalam operasi Thermal oil yang biasanya bekerja non-stop.
Penentuan Pompa Pompa berfungsi untuk mendistribusikan minyak yang dipanaskan oleh heater ke semua
pengguna panas. Faktor yang penting dalam melakukan sizing pompa adalah tekanan, laju alir dan juga suhu.
Pemilihan Expansion tank Sifat fisika Thermal oil adalah volumenya akan meningkat ketika dipanaskan. Oleh
karena itu sebuah sistem thermal oil harus memiliki tangki ekspansi yang ukurannya cukup untuk mengantisipasi
penambahan volume thermal oil dalam sistem.
kami Menyediakan unit thermal oil heater pemanas aspal juga menyediakan sparepart, serta memiliki after sales untuk pemasangan dan mantanancenya. TOH dapat di setting dengan menyesuaikan kebutuhan aplikasi pada mesin industri di Pabrik.
Hubungi Kami
PT Indira Dwi Mitra
https://idmboiler.co.id
Email: info@indira.co.id
Email: idmratman@gmail.com
Ratman Bejo
☎️✔081388666204🔥
Comments
No comment yet.