Thermal Oil Heater Aspal rangkaian mesin pemanas di gunakan sebagai pemanas Aspal Pemanasan tidak langsung, bersentuhan dengan dinding dinding pipa panas
THERMAL OIL HEATER PEMANAS ASPAL AMP 800 DAN 1000
THERMAL OIL HEATER ASPAL (AMP)
Perusahaan Kontriksi jalan Aspal tentu mengenal dengan mesin AMP( Asphalt Mixing Plant) yaitu mesin mixing yang mencapur Material batu dan aspal polimer dan karet. pada rangkaian mesin AMP tentunya membutuhkan mesin pemanas untuk memanaskan Aspal dan menjaga suhu Aspal agar mendapatkan kwalitas yang sudah di tentukan oleh PU negara Indonesia Mesin Pemanas ini tentunya akan di sesuaikan dengan kapasitas AMP, PT Indira Dwi Mitra selaku Fabrikasi dari Thermal Oil Heater tersebut menyediakan berbagai type dan kapasitas
Pengertian Mesin Thermal Oil Heater
Thermal Oil Heater Aspal adalah rangkaian mesin pemanas yang di gunakan sebagai pemanas Aspal Pemanasan tidak langsung, yaitu pemanasan yang terjadi karena aspal yang bersentuhan dengan dindingdinding pipa panas yang dialiri minyak (oli) panas yang sudah dipanaskan terlebih dahulu di tempat pemanasan minyak tersendiri. 20 Aspal panas disemprotkan ke atas agregat panas pada temperatur 145’C sampai 150’C dengan memakai pompa aspal bertekanan cukup tinggi agar dapat membentuk semprotan aspal yang baik. Pada penyemprotan aspal ini dipasang alat penimbang jumlah aspal yang disemprotkan untuk tiap kali pencampuran (batch) serta alat pengukur temperatur aspal. Aspal yang diperlukan untuk pencampuran disimpan di dalam bak penampung, bisa berbentuk bak kubikal atau bisa juga berbentuk silinder. Aspal yang disimpan di dalam bak penampung aspal dipanaskan untuk memperoleh tingkat keenceran yang cukup guna kemudahan dalam penyemprotan serta bentuk butiranbutiran aspal yang disemprotkan. Temperatur aspal dalam pemanasan maksimum 170’C untuk aspal polimer atau aspal modifikasi, 160’C untuk aspal keras pen 60 agar temperatur aspal panas disemprotkan ke atas agregat panas dalam pugmill masih dapat mencapai sekitar 145’C – 150’C tergantung jenis aspal. Pada umumnya untuk mencegah penurunan temperatur aspal maka pipa-pipa penyalur ke arah penyemprot dibalut bahan penahan panas.
Prinsip Kerja Thermal Oil Heater Aspal
Udara pembakaran masuk ke kipas burner inlet, bergerak ke atas antara inner dan jaket luar, memanaskan udara sebelumnya itu memasuki pembakar yang dipasang di atas. Gas panas merambat sepanjang kapal yang menciptakan lintasan (bercahaya) pertama. Gas kemudian bergerak kembali melintasi travel baris dalam gulungan, menciptakan yang kedua (konveksi) lulus. Lintasan (konveksi) ketiga dibuat sebagai gas terus turun kembali antara kumparan dalam dan luar. Umpan terakhir adalah ke atas antara koil luar dan jaket dalam ke to outlet buang, menciptakan yang keempat (konveksi) lulus.
Desain Thermal Oil Heater Aspal
Pada beberapa dekade ini terjadi banyak kemajuan riset dan pengembangan terhadap sistem thermal oil baik dari segi fluida, alat maupun sistemnya. Peningkatan pemahaman ini mengakibatkan turunnya resiko terjadinya insiden seperti kebakaran, kebocoran dll sehingga mengembalikan minat pengguna terhadap thermal oil. Sekalipun sistemnya sederhana, sistem Thermal oil harus dirancang dengan sempurna. Thermal oil adalah sistem tertutup (closed loop) dimana perancang juga harus memperhitungkan laju aliran, pressure drop, perubahan volume dan kekentalan dll
Secara umum sistem thermal oil terdiri dari koil pemanas, burner, pompa sirkulasi dan tangki expansi yang berventilasi. Tangki ekspansi dapat dikosongkan dengan cara pengisian gas inert seperti nitrogen untuk mencegah oksidasi cairan tetapi biasanya lebih sering dibuang ke atmosfer. Faktor yang berpengaruh pada design Thermal oil system adalah: Pemilihan Heating Coil Konstruksi heating coil umumnya terdiri dari 2 bagian yaitu coil bagian dalam (inner coil) dan coil bagian luar (outer coil) Pemilihan Burne merupakan salah satu komponen utama dari thermal oil boiler karena burner adalah tempat terjadinya pembakaran. Pemilihan burner sangat menentukan dalam operasi Thermal oil yang biasanya bekerja non-stop. Penentuan Pompa Pompa berfungsi untuk mendistribusikan minyak yang dipanaskan oleh heater ke semua pengguna panas. Faktor yang penting dalam melakukan sizing pompa adalah tekanan, laju alir dan juga suhu.
Thermal Oil mengalir di dalam coil dengan kecepatan yang dirancang secara cermat untuk menghindarkan overheating yang dapat mengakibatkan kerusakan oil akibat terbentuknya arang (coking).
Beberapa pertimbangan kenapa harus memilih THERMAL OIL HEATER dalam hal memproduksi energi panas, karena Thermal oil heater dapat menghasilkan energi panas dengan temperatur tinggi yang hanya bekerja hanya pada tekanan pompa atau bahkan tekanan atmosfear. Oli yang dipakai didalam thermal oil tidak akan habis dan menguap, kecuali ada kebocoran pipa oli tersebut.
Jika terjadi kebocoran, harus direpair dan mengganti oli yang terbuang sesuai ukuran yang ditentukan seperti di awal. Gas panas hasil pembakaran memanaskan aliran thermal oil diruang bakar sebagai panas radiasi dan selanjutnya memanaskan oil di coil konveksi melalui sela2 antar coil dengan kecepatan tertentu dalam 3 aliran dengan arah berlawanan dengan arah aliran thermal oil.
Dalam thermal oil, oli adalah media penghantar panas yang sifatnya tidak menimbulkan kerak atau kotoran di dalam pipa. sehingga tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk membersihkan pipa saluran oli tidak yang biasa dilakukan pada boiler steam.
Pipa tahan api yang digunakan tidak akan mengalami kerusakan dikarenakan pipa panas yang dialirkan dengan pompa sirkulasi, hanya saja jangan sampai temperatur oli tidak terkontrol dan melewati ambang batas kemampuan pipa dalam menerima panas.
Maka dari itu, system safety untuk suplai panas dari api burner harus selalu dalam keadaan baik,Dalam hal ini, Thermocontrol di panel control dan thermocouple harus terintegrasi dengan baik agar kemungkinan overheating tidak terjadi.
Sistem pengendali pada panel control dan control part safety pada body thermal oil unit harus dipastikan kondisi dan fungsinya berjalan normal. semakin kondisi control baik, maka semakin rendah pula interval operator dalam pemantauan unit thermal oil. Meskipun Thermal oil tidak beroprasi dalam tekanan tinggi, namun spesifikasi pipa harus standar pipa yang digunakan untuk boiler.
Pipa boiler memiliki daya tahan panas dan tekanan tinggi. Dalam hal ini, thermal oil harus menggunakan pipa yang tahan dengan temperatur tinggi. Pipa boiler yang lebih tebal, akan lebih mengurangi resiko kerusakan pipa saat menerima panas.
Thermal Oil Heater Pemanas Aspal
Sistem Otomatis pada mesin .
Meliputi komponen thermal oil heater
Themar oil heater adalah
Pemilihan Expansion tank Sifat fisika Thermal oil adalah volumenya akan meningkat ketika dipanaskan. Oleh karena itu sebuah sistem thermal oil harus memiliki tangki ekspansi yang ukurannya cukup untuk mengantisipasi penambahan volume thermal oil dalam sistem. Demikan Pengenalan Produk mesin pemanas untuk Aspal , yaitu Thermal Oil Heater yang di Produksi oleh Lokal dengan Tenaga Teknisi yang bersertifikat dan Ahli di bidangnya. Untuk Info lebih lanjut hubungi kami
Hubungi Kami
PT. INDIRA MITRA BOILER Blk. D19
☎️✔081388666204🔥
Comments
No comment yet.