thermal oil heater yang di design husus untuk sebagai penghasil panas yang di aplikasikan sebagai media pemanas aspal
Thermal Oil Heater Pemanas Aspal
Thermal oil heater penghasil panas untuk aspal mixing plant
thermal oil heater yang di design husus untuk sebagai penghasil panas yang di aplikasikan sebagai media pemanas aspal dari media oil yang di sirkulasikan di dalam coil coil pipa yang sudah dirancang atau yang sudah terseusun rapi di dalam tabung tersebut,thermal oil heater sangatlah berefesiensi terhadap bahan baku seperti halnya thermal oil heater tidak membutuhkan tekakan tinggi prosess temperature nya dan test pressure nya hanya saja thermal oil hanya membutuhkan tekakan dari pump sirkulasi untuk pengejaran hest dan floretnya sudah sangat mencukupi dan sudah beroprasi akurat dan maksimal untuk pemanas produk yang sudah di sediakan di ruangan industri.
thermal oil kami sudang sangat teruji dari beberapa kalangan industri yang sudah memakai thermal oil hasil karya kami yang sampai saat ini belum ada complain dari customer kami yang sudah mencoba thermal oil dari kami , thermal oil heater adalah mesin yang di rancang husus untuk menrasfer media panas yang di sirkulasikan dengan tekanan pumpa sistem pemnasnya adalah oil yang di masukan ke dalam coil pipa yang sudah di panaskan sama burner atau kompor api, oiltersebut dengan kecepan sirkulasi maksimal 8 bar minimum 3-6 bar, di samping itu thermal oil itu tidak mudah berkeraa atau korosi karna sekeliling yang bersangkutan dengan adaanya thermal oil heter karna sudah di isi sama minyak oil tersebut maka dari itu pipa yang di rol bulat yang biasa orang menyebut adalah coil itu sangat awae dan sangat ampuh untu menjaga kerak dan berkarat, di samping itu thermal oil sangat efesiensi terhadap maintanent nya karna thermal oil heater tidak memerlukan cleaning atau overhoul sangat mudah untuk perawatanya dan sangat hemat untuk bahan bakar dan sangat menjakao untuk produksi aspal ataupun yang lainya,
PENGERTAN THERMAL OIL HEATER MESIN PEMANAS DARI MEDIA OIL ATAU PELUMAS
Perpindahan panas adalah disiplin rekayasa thermal yang menyangkut generasi, penggunaan, konversi, dan pertukaran energi panas dan panas antara sistem fisika. Perpindahan panas yang diklasifikasikan ke dalam berbagai mekanisme, seperti konduksi termal , konveksi thermal , radiasi thermal , dan transfer energi melalui perubahan fase . Insinyur juga mempertimbangkan transfer massa berbeda spesies kimia, baik dingin atau panas, untuk mencapai perpindahan panas. Sementara mekanisme ini memiliki karakteristik yang berbeda, mereka sering terjadi secara simultan dalam sistem yang sama.
Konduksi panas, juga disebut difusi, adalah pertukaran mikroskopis langsung energi kinetik dari partikel melalui batas antara dua sistem. Ketika sebuah benda berada pada berbeda Temperatur dari yang lain tubuh atau sekitarnya, panas mengalir sehingga tubuh dan lingkungan mencapai suhu yang sama, pada saat mana mereka berada dalam kesetimbangan termal . Perpindahan panas tersebut selalu terjadi spontan dari daerah suhu tinggi untuk wilayah lain suhu yang lebih rendah, seperti yang dijelaskan oleh hukum kedua termodinamika .
Hukum I termodinamika menyatakan bahwa energi adalah kekal, tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Berdasarkan teori ini, Anda dapat mengubah energi kalor ke bentuk lain sesuka Anda asalkan memenuhi hukum kekekalan energi maka dari tu kami menciptakan heat transfer oil untuk memenuhi kebutuhan AMP di manapun berada jadi mesin yang kami rancang bisa berapdaptasi terhadap lokasi yang akan digunakan sebagai sarana produksi aspal AMP MIXING PALNT Sekarang, jika prosesnya memanaskan aspal mixing plan sehingga memiliki energi panas sebesar energi panas ketika aspal menggumpal samapi menjadi encer
Pelumas penghantar panas ini biasanya di aplikasikan pada industri yang pada proses produksinya dibutuhkan panas untuk katalis dalam membuat ikatan (bond) antar unsur kimianya dalam proses sehingga dapat terikat lebih baik dan erat atau sempurna Apa kriteria dasar yang harus di miliki oleh Pelumas penghantar panas ( Heat Transfer Oil ) ? Tidak mudah terbakar dan menguap. Artinya di sini pelumas tersebut harus memiliki flash point yang tinggi.
Tidak mudah rusak pipa coil yang di dalam tabung coil thermal oil heater yang sudah terisi oil sangatlah Mudah menyerap panas dan memberikan panas dan mempunyai sifat yang stabil (range temperatur tidak besar). Karena pemanasan yang lebih cepat merata, maka resiko kebakaran dapat dikurangi, yang mungkin terjadi akibat panas yang langsung mengena terhadap bahan – bahan yang sedang di proses.
Mudah untuk digerakkan /dipindahkan artinya pelumas dapat membawa panas dari sumber panas ke media yang akan di panaskan dengan melalui transfer pompa Tidak bersifat korosif dan dapat membawa kotoran yang ada di dalam sistem pemanasan.
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam sistem pemanasan yang menggunakan Pelumas Penghantar Panas (Heat transfer Oil) :
Harap diperhatikan supaya sistem sirkulasi tertutup secara total untuk mencegah terjadinya oksidasi, pencemaran dan penguapan. Tingkat aliran pelumas harus tetap dikontrol untuk mencegah tempat-tempat tertentu menjadi terlalu panas (biasanya antara 1.5 – 3 meter per detik)Keuntungan pemakaian Pelumas penghantar Panas (Heat tranfer oil) dibanding dengan sistem lainnya, secara umum bisa dilihat sebagai berikut:
Effisiensi, banyak orang percaya bahwa Pelumas Penghantar Panas mempunyai efisiensi 5 hingga 8% lebih baik dibandingkan dengan penggunaan sistem uap konvensional, hal ini dikarenakan pada sistem uap konvensional banyak terdapat heat loss misalnya di steam trap 6% hingga 14% tergantung panjangnya pipa instalasi dari sistemnya. Selain itu heat loss di air blowdown hingga 3%, dan heat loss di deaerator hingga 2%.
Thermal Oil Heater merupakan mesin penghasil panas dan lebih berfungsi sebagai penghantar panas dengan menggunakan media oli di dalam pipa yang dirancang spiral di dalam tabung/tangki pemanas yang didesain sedemikian rupa yang kemudian dipanaskan dengan api yang bersumber dari burner dengan bahan bakar tertentu. Nilai kalori yang dihasilkan oleh thermal oil ini bisa mencapai lebih dari 300°C.
Mesin penghasil panas biasanya didapatkan dari heater dengan mempergunakan energi listrik. Tapi karena penggunaan energi panas untuk jangkauan industri perusahaan/pabrik yang dibutuhkan sangat besar, maka thermal oil menjadi solusi. Hal ini berdasarkan pertimbangan biaya konsumsi perbandingan antara biaya listrik dan bahan bakar untuk thermal oil. Bisa dibayangkan, berapa banyak energi listrik dan biaya yang harus dikeluarkan pabrik untuk PLN bila pemanas mempergunakan listrik.
Kebanyakan perusahaan yang memanfaatkan energi panas menggunakan mesin Boiler (Ketel Uap/Steam). Padahal tidak semua penghasil panas harus bersumber dari boiler. Banyak perusahaan yang memerlukan mesin penghasil panas menggunakan boiler, padahal tidak memerlukan steam/uap panas dalam proses produksi mereka. Boiler menghasilkan uap panas yang mengandung butiran air (saturated steam) dengan suhu mencapai 180°C, sedangkan thermal oil hanya menghasilkan udara panas mencapai 300°C bahkan lebih. Hal ini harus menjadi bahan pertimbangan, apakah harus memilih thermal oil atau boiler.
Thermal oil didesain secara horizontal dan ada juga yang didesain secara vertikal. Desain vertikal menghemat ruangan dan sangat efisien sedangkan desain horizontal memudahkan dalam perawatan serta pengoperasian. Namun, untuk ukuran thermal oil yang cukup besar, rata-rata didesain secara horizontal untuk mempermudah perawatan/maintenance untuk ke depannya. Heating Coil terbuat dari Seamless Boiler Tube yang dirol secara continuous. Setiap sambungan las diperiksa dengan teliti dengan Radiaography Test dan tes tekanan akhir mempergunakan tekanan 15–30 bar. Thermal Oil mengalir di dalam coil dengan kecepatan yang dirancang secara cermat untuk menghindarkan overheating yang dapat mengakibatkan kerusakan oil akibat terbentuknya arang (coking).
Kenapa harus memilih Thermal Oil Heater??
Beberapa pertimbangan kenapa harus memilih THERMAL OIL HEATER dalam hal memproduksi energi panas, karena Thermal Oil Heater dapat menghasilkan energi panas dengan temperatur tinggi yang hanya bekerja pada tekanan pompa atau bahkan tekanan atmosfear. Oli yang dipakai di dalam thermal oil tidak akan habis dan menguap, kecuali ada kebocoran pipa oli. Jika terjadi kebocoran, harus direpair dan mengganti oli yang terbuang sesuai ukuran yang ditentukan seperti di awal.
Gas panas hasil pembakaran memanaskan aliran thermal oil di ruang bakar sebagai panas radiasi dan selanjutnya memanaskan oil di coil konveksi melalui sela-sela antar coil dengan kecepatan tertentu dalam tiga aliran dengan arah yang berlawanan dengan arah aliran thermal oil.
Dalam thermal oil, oli adalah media penghantar panas yang sifatnya tidak menimbulkan kerak atau kotoran di dalam pipa, sehingga tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk membersihkan pipa saluran oli, tidak seperti yang biasa dilakukan pada boiler steam. Pipa tahan api yang digunakan tidak akan mengalami kerusakan dikarenakan pipa panas yang dialirkan dengan pompa sirkulasi, hanya saja jangan sampai temperatur oli tidak terkontrol dan melewati ambang batas kemampuan pipa dalam menerima panas. Maka dari itu, system safety untuk suplai panas dari api burner harus selalu dalam keadaan baik. Dalam hal ini, thermocontrol di panel control dan thermocouple harus terintegrasi dengan baik agar kemungkinan overheating tidak terjadi.
Sistem pengendali pada panel control dan control part safety pada body thermal oil unit harus dipastikan kondisi dan fungsinya berjalan normal. Semakin kondisi control baik, maka semakin rendah pula interval operator dalam pemantauan unit thermal oil. Meskipun thermal oil tidak beroperasi dalam tekanan tinggi, namun spesifikasi pipa harus standar pipa yang digunakan untuk boiler. Pipa boiler memiliki daya tahan panas dan tekanan tinggi. Dalam hal ini, thermal oil harus menggunakan pipa yang tahan dengan temperatur tinggi. Pipa boiler yang lebih tebal akan lebih mengurangi resiko kerusakan pipa saat menerima panas.
Water Tube Boiler, Steam Boiler, Boiler
Ketel Uap (boiler) adalah alat untuk menghasilkan uap air, yang akan digunakan untuk pemanasan atau tenaga gerak. Bahan bakar pendidih bermacam-macam dari yang populer batubara dan minyak bakar, sampai listrik, gas, biomasa, nuklir dan lain-lain. Pendidih merupakan bagian terpenting dari penemuan mesin uap yang merupakan pemicu lahirnya revolusi industri.
Salah satu jenis boiler adalah Water Tube Boiler. Pada dasarnya untuk desain Water Tube Boiler terdiri dari beberapa bagian yakni drum atas (steam) dan drum bawah (mud). Terdapat tiga fase aliran pembakaran yang berbeda di dalam sistem water tube bioler ini. Water Tube Bioler atau orang sering menyebut Boiler Pipa Air, water tube bioler memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Fire Tube Boiler, jika pada fire tube boiler itu hanya mampu menyimpan tekanan atau pressure steam yang rendah sedangkan pada water tube boiler mampu menghasilkan kapasitas tekanan steam yang lebih tinggi.
Hubungi Kami
PT Indira Mitra Boiler
Ratman Bejo
☎️✔081388666204🔥
Comments
No comment yet.