Thermal oil memiliki kelebihan pada beberapa tingkatan Satu unit thermal oil heater memberikan kebutuhan panas temperatur dengan suhu operasional 300 C
THERMAL OIL HEATER ASPAL
Thermal Oil Heater Mesin Pemanas Aspal mixing Plant
Thermal oil heater adalah mesin yang terdiri dari bahan bahan yang berkualitas dan bahan yang benar benar teruji di kalangan industri Atau home industri , thermal oil heater adalah mesin yang sangat mudah dan sangat sample sebagai mesin pemanas dan mesin penghatar panas , maka dari itu termal oil heater sangat banyak di gemari oleh kalangam perindustrian terutama industri aspal mixing plant .
Thermal oil heater adalah mesin penghasil panas dengan media Oli yang dipanaskan dalam pipa coil. Umumnya thermal oil memiliki instrument yang terdiri dari burner/mesin pembakar bahan bakar, pompa sirkulasi, tangki ekspansi, tangki penyimpanan oli, pipa-pipa dan panel kontrol
Thermal oil heater adalah Penukar panas digunakan dalam transfer energi termal oil dari satu sistem ke sistem lainnya ketika transfer panas langsung tidak memungkinkan. Dalam kebanyakan skenario seperti ini, penukar panas menggunakan fluida yang berfungsi untuk mentransfer panas dari sumber ke lokasi yang berbeda.
Tetapi hari ini, penggunaan minyak sebagai fluida thermal menjadi semakin umum. Pemanas oli tidak mengalami masalah dengan tekanan tinggi atau korosi yang diciptakan oleh uap. Mereka juga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi di berbagai industri, termasuk minyak dan gas, air dan air limbah, dan proses pemanasan.
Sistem transfer panas minyak panas yang sangat fleksibel memungkinkan efisiensi yang sangat tinggi. Bahkan, untuk aplikasi pemulihan panas limbah, perangkat ini dapat melihat nilai efisiensi di atas 90% – secara signifikan lebih tinggi daripada sistem pemanas berbasis uap.
Cara Kerja Mesin thermal Oil Fluid
Thermal oil heater beroperasi dengan prinsip yang sama dengan mesin boiler uap dan hot water boiler. Proses desain pemanas minyak panas dimulai dengan identifikasi pengaturan yang paling tepat untuk sistem proses yang diberikan. Komponen dengan kekuatan yang cukup kemudian dipilih, dan pemanas dibangun.
Saat membuat perangkat ini, penting bahwa fluida kerja (minyak panas) mempertahankan suhu antara titik nyala minyak oil dan titik api. Kondisi lain yang kondusif untuk kerusakan mekanis, seperti kebocoran, harus dihindari. Penting juga untuk memastikan bahwa fluida kerja benar-benar terkandung dan tidak terkena uap air atau sinar matahari langsung.
Pemanas Thermal oil heater dapat berfungsi sebagai solusi yang efektif jika semua tindakan pencegahan ini diambil. Sepertidibahas sebelumnya, perangkat ini mendapatkan panas dari sumber, membawa energi panas dalam minyak yang dipompa melalui pipa, dan kemudian mentransfer energi itu ke
Thermal oil atau thermal fluid digunakan untuk membawa energi pada aplikasi pemanasan, industri processing dan juga pendinginan mesin-2 industri. Thermal oil paling sesuai digunakan pada aplikasi bersuhu tinggi di mana kondisi operasi paling optimal berada di antara 150ºC sampai 350ºC. Pada suhu ini, pemanasan dengan menggunakan Thermal oil / thermal fluid akan memiliki efisiensi paling tinggi jika dibandingkan dengan metode pemanasan lain seperti menggunakan steam (uap), elektrik atau direct fired.
Penggunaan sistem Thermal oil sudah dimulai sejak akhir dekade 1930an. Thermal oil banyak digunakan karena efisiensi energi dan laju perpindahan panasnya yang tinggi. Namun pada masa itu, thermal oil yang digunakan belum stabil sehingga apabila suhu terjadi kondisi operasi sedikit melebihi suhu acuan maka dapat menyebabkan thermal oil rusak atau teroksidasi sebagian Akibatnya, beberapa dekade kemudian banyak perusahaan kembali menggunakan pilihan yang dirasa lebih aman yaitu penggunan steam / uap, walaupun system ini lebih rumit dibandingkan thermal oil.
Pada masa sekarang ini, selama thermal oil heater dirancang dengan benar oleh produsen yang berpengalaman dan diikuti dengan pemilihan thermal oil yang tepat serta dipelihara dengan baik maka sistem thermal oil akan lebih aman digunakan dibandingkan sistem steam / uap Pada saat ini, sudah banyak kemajuan signifikan dalam teknologi thermal oil Thermal oil yang sekarang jauh lebih stabil pada suhu tinggi, tidak beracun dan dapat mencapai suhu yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan pembuat thermal oil yang meneliti dan mengembangkan teknologi thermal oil ini sebagai salah satu bidang bisnis mereka.
Ada banyak alasan mengapa pengguna kembali ke thermal oil. Salah satu alasan utama adalah thermal oil sistem adalah sistem yang tidak bertekanan. Sebaliknya sistem steam / uap beroperasi pada tekanan tinggi sesuai dengan suhu yang diinginkan. Sesuai dengan kurva, tekanan saturated steam akan naik seiring suhu yang diinginkan. Penggunaan sistem steam juga harus mengikuti peraturan keselamatan kerja yang berlaku di negara tersebut. Hal ini mengakibatkan biaya instalasi sistem steam akan lebih mahal dan juga memerlukan persyaratan inspeksi asuransi yang rutin.
Aplikasi Thermal oil
Cairan yang digunakan untuk media perpindahan panas secara umum disebut sebagai Thermal fluid. Air adalah thermal fluid yang paling mudah didapat dengan efisiensi perpindahan panas yang cukup tinggi dan mudah dikontrol, tetapi kelemahannya adalah keterbatas pada sifat fisikanya yaitu akan mendidih dan berubah fase menjadi uap pada suhu di atas 100 ºC. Hal ini mengakibatkan pengoperasian air pada suhu diatas 100 ºC memerlukan sistem bertekanan.
Kelebihan thermal oil adalah mempunyai titik uap / boiling point yang lebih tinggi yaitu berkisar pada suhu 300 – 400 ºC tergantung dengan jenis thermal oil nya. Selama kondisi operasional berada di bawah titik uap nya tidak akan terjadi perubahan fase pada thermal oil tersebut. Oleh karena itu sistem thermal oil dapat bekerja pada tekanan rendah untuk menghasilkan suhu tinggi yang diinginkan.
Thermal oil adalah salah satu thermal fluid yang paling banyak digunakan pada berbagai aplikasi dan industri di mana suhu tinggi diperlukan. Beberapa produk digunakan dalam aplikasi antariksa, otomotif, perkapalan ataupun militer. Aplikasi lain pada alat proses, engine, kompresor, pompa piston, roda gigi dan sebagainya. Thermal oil juga banyak digunakan dalam aplikasi makanan, minuman dan industri farmasi Berikut adalah beberapa contoh penggunaan Thermal oil dalam berbagai macam industri:
• Industri Kimia
• Pengolahan plastik & karet
• Tekstil dan Laundry
• Pengolahan Makanan
• Produksi Minyak dan Gas Bumi
• Pengolahan kayu
• Pengolahan plastik & karet
• Pengolahan kertas, kardus dan turunannya
• Industri Perkapalan
• Bahan Bangunan
• Pengolahan logam
Thermal oil juga memiliki kelebihan untuk dapat digunakan pada beberapa tingkatan suhu sekaligus. Satu unit thermal oil heater dapat memberikan kebutuhan panas pada beberapa sirkuit / loop temperatur sekaligus. Misalnya sebuah Thermal oil heater dengan suhu operasional 300 0C, dapat dipergunakan untuk sirkuit thermal oil lain dengan 3 suhu operasi : 300 0C 240 0C, 150 0C dengan masing-2 temperatur mempunyai sirkuitnya sendiri-sendiri. Pada beberapa proses, terkadang pabrik masih memerlukan steam di samping proses pemanasan, misalnya untuk sterilisasi dengan Autoclave atau perebusan dengan steam atau pengeringan dengan mempergunakan Rotary Drum Dengan mempergunakan Thermal Oil, pabrik tetap dapat menghindari penggunakan boiler dengan cara memanfaatkan Thermal oil untuk memproduksi steam secara tidak langsung dengan mempergunakan OSG (Organic Steam Generator). Kombinasi Thermal oil Heater dan Organic
Steam Generator ini dapat memproduksi steam dengan berbagai macam tekanan, baik tekanan rendah, sedang dan tinggi OSG adalah sebuah Steam Generator untuk memproduksi steam. Prinsip kerjanya berbeda dengan boiler yang menggunakan api secara langsung untuk memanaskan air di dalam pipa boiler. OSG adalah indirect steam generator dimana thermal fluid pada temperatur tinggi akan digunakan sebagai sumber panas untuk mengubah air menjadi uap air (steam) sehingga aman untuk diletakkan didalam ruangan yang tertutup sekalipun Karena berbagai fitur di atas, flexibilitasnya yang tinggi dan pemeliharaan yang mudah, thermal oil heater dengan cepat kembali digunakan oleh berbagai macam industri sebagai proses pemanasan..
Thermal fluid vs Steam
Perbandingan Thermal fluid dengan Sistem Steam Sekalipun sistem thermal oil sudah digunakan sejak tahun 1930-an, namun penggunaannya sempat dihindari oleh dunia industri. Penyebabnya adalah kurangnya informasi dan keterbatasan pengetahuan bagaimana cara merancang, pengoperasian dan pemeliharaan sistem thermal oil yang baik dan benar. Akibatnya ketidaktahuan ini, banyak pengguna thermal oil yang beralih menggunakan sistem uap untuk keperluan pemanasan.
Berdasarkan informasi dan fakta-fakta yang ada, sebenarnya sistem thermal oil akan lebih unggul daripada sistem steam apabila memang dirancang, dioperasikan dan dipelihara secara benar sesuai rekomendasi manufakture Persyaratan Keamanan, Lingkungan dan Hukum Untuk mengantarkan panas pada kebanyakan proses, sistem uap / steam harus beroperasi pada tekanan yang tinggi sesuai dengan steam table. Misalnya pada suhu 200ºC, saturated steam akan memiliki tekanan 16 bar, sedangkan pada suhu 300ºC, saturated steam harus berada pada tekanansekitar 110 bar. Sebaliknya, pada temperatur tersebut, sistem thermal fluid bekerja pada tekanan atmosfer.
Tekanan pada thermal oil hanyalah didapat dari pompa yang didesain cukup untuk mengatasi pressure drop dari pipa dan komponen lain sambil mempertahankan turbulensi Pengoperasian sistem pada tekanan atmosfer memiliki lebih banyak keuntungan daripada tekanan tinggi. Sistem yang beroperasi pada tekanan tinggi harus memenuhi standar hukum dan aturan yang berlaku. Akibatnya diperlukan biaya pemasangan yang lebih tinggi dan diperlukan
insinyur spesialis untuk mengoperasikannya. Sebaliknya, sistem thermal oil memiliki kondisi operasional pada tekanan atmosfer sehingga dapat ditangani oleh operator pada umumnya. Oleh karena itu, jika sistem thermal fluid dirancang oleh perusahaan yang berpengalaman dan dioperasikan sesuai petunjuk maka tidak akan timbul masalah.
Efisiensi
Sistem steam mengalami heat loss yang banyak karena kondensasi terutama pada suhu tinggi diatas 200 ºC. Diperkirakan loss energy akibat dari flash (termasuk pada steam trap dll.) umumnya berada pada sekitar 6% – 14% dari total energi. 2% loss disebabkan oleh blowdown dan 2% oleh deaerator. Sebaliknya sistem thermal fluid tidak mengalami kerugian flash tersebut. Thermal fluid juga tidak memerlukan water treatment sama sekali. Potensi terjadinya fouling karena heat flux pada thermal oil sistem lebih rendah dibandingkan dengan sistem steam.
Akibatnya dari semua faktor di atas, sistem thermal oil pada kondisi operasi di atas 200 ºC bisa lebih efisien 15-30% dibandingkan penggunaan sistem steam. 2.3. Korosi Sistem steam / uap juga dikenal memiliki masalah pada korosi. Udara yang dikombinasikan dengan air panas, dan kontaminan lain dalam pipa besi akan menyebabkan terjadinya korosi logam. Pada lingkungan yang memiliki air dengan kadar kapur dan mineral tinggi, system harus dilegkapi water treatment yang sesuai untuk mencegah terjadinya pembentukan kerak di dalam pipa.
Kerak ini akan menghambat perpindahan panas antara gas panas yang dihasilkan burner dan air dalam boiler. Karena banyak panas yang tidak terserap oleh boiler maka kapasitas boiler akan turun dan konsumsi bahan bakar akan naik. Apabila hal ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama, maka pipa-pipa boiler akan mengalami overheating dan berpotensi rusak Pada sistem thermal oil, korosi adalah masalah yang tidak pernah terjadi karena kebanyakan thermal fluid baik thermal oil atau sintetis akan berperan secara alami sebagai lubricant sehingga
memberikan perlindungan secara alami pada pipa – pipa logam.
Kontrol Suhu
Sistem steam menggunakan kontrol tekanan untuk mengontrol suhu Dengan ketergantungan pada kesetimbangan tekanan yang kompleks, maka akurasi umumnya terbatas pada rentang sekitar ± 6ºC. Rentang nilai akan semakin besar apabila sistem sudah semakin tua dan korosi mulai muncul. Sebagai perbandingan, sistem thermal fluid dapat memiliki kontrol suhu rata-rata ± 0.8ºC. Presisi ini dicapai dengan pengukuran yang efisien dan pencampuran dengan return fluid yang lebih dingin dengan thermal fluid dari jalur supply dengan 3-Way valve 2.5.
Keamanan Lingkungan Air pada sistem steam / uap harus ditreatment terlebih dahulu secara kimia untuk mengurangi korosi. Hasil blowdown uap dan kondensat tidak dapat langsung dibuang ke selokan karena akan menimbulkan bahaya bagi lingkungan. Sebaliknya, pada sistem thermal fluid tidak terjadi blowdown sama sekali karena sistem thermal fluid adalah sistem tertutup tanpa memerlukan pembuangan cairan. Pembuangan hanya dilakukan setelah thermal fluid t 2.6. Keamanan / Safety Untuk menghantarkan panas biasanya sistem steam harus beroperasi pada tekanan yang tinggi.
Sesuai steam table, pada 300 ºC misalnya, saturated steam berada pada tekanan 110 bar. Atau pada 200 ºC tekanan saturated steam berada pada kondisi 16 bar. Hal ini berbeda dengan sistem thermal fluid, kebanyakan sistem thermal fluid diventilasikan ke atmosfer. Tekanannya hanya 10 pada tekanan pompa yang mampu untuk mengatasi friction loss dari pipa dan komponen lain sambil mempertahankan kondisi aliran turbulen. Oleh karena itu, sistem thermal fluid yang dirancang dengan benar akan lebih aman dan lebih mudah untuk dioperasionalkan dibandingkan sistem steam dan biasanya akan lebih sedikit bermasalah Pemeliharaan sistem / Maintenance Sistem steam memerlukan pemeliharaan yang konstan dan terus menerus terutama pada peralatan-peralatan pendukung seperti steam trap, valve, condensate return pump, sambungan.
las, expansion joint dan juga analisa air serta sistem pengolahan air. Pada negara 4 musim, apabila terjadi listrik mati dalam cuaca dingin, sistem steam dapat mengalami pembekuan yang bisa mengakibatkan pipa pecah dan rusaknya komponen – komponen pendukung. Sebaliknya sistem thermal oil tidak memerlukan trap, return kondensat, blowdown dan juga zat kimia untuk keperluan water treatment. Pada negara 4 musim, pemilihan fluida yang tepat tidak akan mengalami pembekuan dibawah nol derajat. Sistem thermal oil telah terbukti beroperasi
dengan aman dan efisien selama puluhan tahun dengan biaya perawatan yang minimal Biaya Investasi dan operasional Biaya pembelian awal steam / sistem uap mungkin lebih murah dibandingkan dengan sistem thermal oil Akan tetapi, payback period penggantian sistem steam menjadi sistem thermal fluid akan cepat dikarenakan terjadinya penurunanan biaya operasional, biaya pemeliharaan dan masalah lingkungan. Peningkatan produksi dan kualitas produk dapat terjadi karena kontrol suhu yang lebih baik. Penggunaan thermal oil juga dapat meningkatkan faktor keselamatan dan penurunan biaya tenaga kerja
Hubungi Kami
Hubungi Kami
PT Indira Mitra Boiler
Email: info@indira.co.id
Email: idmratman@gmail.com
Ratman Bejo
☎️✔081388666204🔥
Comments
No comment yet.