JUAL BOILER BATU BARA
Kinerja Boiler Batubara
Tungku Boiler Simulator dirancang untuk meniru kondisi yang terdapat pada utility boiler. Secara keseluruhan fasilitas pengujian menggunakan tungku boiler ini terdiri dari sebuah sistem pengumpan batubara (coal feed system), pemanas udara sekunder (secondary air pre heaters) dan peralatan pengontrol emisi partikel. Fasilitas ini juga dilengkapi dengan termokopel sepanjang tungku maupun test duct untuk mengetahui distribusi perpindahan panas pembakaran batubara di dalam tungku. Lubang-lubang pengamat disediakan, baik untuk mengamati nyala api, pembentukan kerak atau pengotoran yang terjadi di panel slagging dan fouling. Selain itu, lubang pengamat tersebut juga berfungsi untuk pengukuran temperatur gas dengan HVT (high velocity termocouple) probe. Fasilitas ini dibagi menjadi dua area yaitu daerah radiasi pada posisi horizontal yang disebut juga tungku dan daerah konveksi pada posisi horisontal yang disebut juga test duct.Tungku boiler simulator memiliki diameter dalam 1,2 m dan panjang 2,4 m, dengan kapasitas desain dari tungku boiler adalah sekitar 1,47 MW (5 Mbtu/jam) atau ekuivalen dengan 200 kg/jam (440 lbs/jam) batubara jenis bituminus.
Pengujian karakteristik batubara untuk mengamati potensi pembentukan fouling dan slagging dilakukan dengan menggunakan panel fouling dan panel slagging. Panel ini digunakan untuk mensimulasikan pipa-pipa boiler pada daerah konveksi dan radiasi di boiler skala penuh. Panel Fouling ini ditempatkan pada daerah konveksi di keluaran tungku boiler simulator. Temperatur permukaan panel ini dipertahankan pada temperatur 550oC dengan menggunakan udara sebagai media pendingin. Sedangkan panel slagging ditempatkan di daerah radiasi Dengan adanya panel slagging dan fouling ini diharapkan slagging dan fouling dapat terbentuk pada panel tersebut, sehingga slagging dan fouling dapat diamati secara visual maupun kuantitas berdasarkan heat flux pada panel. Setelah pengujian, deposit abu yang terbentuk pada panel slagging dan fouling tersebut diambil dan dibagi menjadi beberapa bagian untukdites dengan force meter agar diketahui kekuatan maksimum deposit.
Cara Kerja
Sebelum melakukan pembakaran batubara, dilakukan penyalaan awal dengan menggunakan gas LPG. Gas ini digunakan untuk memanaskan temperatur tungku agar memenuhi temperatur penyalaan batubara sekitar 450oC. Setelah kondisi ini dipenuhi, maka serbuk batubara siap dimasukkan. Serbuk batubara dari hopper penyimpan diumpankan ke dalam penginjeksi batubara. Serbuk batubara ini kemudian dibawa oleh udara primer ke burner untuk dibakar didalam tungku. Campuran batubara dan udara primer masuk ke burner dan bercampur dengan udara sekunder yang telah dipanaskan awal (200oC – 430oC) dan terbakar di dalam tungku. Setelah meninggalkan tungku, gas pembakaran mengalir ke dalam test duct.
Dalam melakukan pengujian ini, kondisi FEGT merupakan suatu target yang harus dicapai dan dipertahankan agar dapat diamati karakteristik slagging dan fouling batubara. FEGT adalah kondisi temperatur gas pembakaran pada daerah keluar tungku, dimana pada daerah ini merupakan pertemuan (daerah transisi) antara daerah radiasi dan konveksi. FEGT ini umumnya juga digunakan sebagai acuan dalam mengevaluasi kondisi temperatur gas pembakaran di boiler skala penuh. Kondisi FEGT yang diujikan adalah berkisar antara 800 – 1200oC. Pengujian dimulai dari kondisi FEGT yang rendah. Untuk mencapai target FEGT tersebut, perlu diatur parameter lainnya seperti: udara lebih, laju batubara, temperatur udara sekunder dan bilangan swirl. Kondisi FEGT ini harus selalu dipantau dengan memasukkan HVT probe secara berkala.
Boiler atau dikenal dengan Ketel Uap,
adalah suatu peralatan atau sistem yang bertujuan untuk merubah air menjadi uap dan dapat digunakan sebagai penggerak atau untuk keperluan industri. Boiler merupakan suatu bejana tertutup, dimana kalor dari pembakaran bahan bakar dipindahkan ke air melalui ruang bakar dan bidang bidang pemanas. Boiler uap pertama kali ditemukan pada abad pertama oleh bangsa Alexandria meskipun penggunaan uapnya belum untuk keperluan yang berguna.
Berdasarkan teknologi proses pembakarannya, secara umum boiler dibagi menjadi tiga jenis :
Jenis boiler IDM WINSKETEL mekanik ini menggunakan confeyor berjalan sebagai umpan pembakaran bahan bakar yang umumnya berupa padatan atau bolatan abatu bara. Secara singkat proses kerjanya adalah dengan meniupkan udara panas dari samping furnaice sehingga bahan bakar padat(misalnya batu bara) dapat terbakar. Boiler jenis ini juga dapat membakar berbagai jenis bahan bakar antara lain batu bara, limbah kayu, kulit kayu, bahkan sampah anorganik.
IDM WINSKETEL Boiler adalah sistem pembakaran dengan memasukkan bahan bakar padat pada bed pembakaran yang tetap, udara yang digunakan untuk proses pembakaran dioperasikan dengan kecepatan yang kecil, dan ukuran untuk tipe boiler ini terbatas sehingga kemampuan untuk menghasilkan uap maksimum ± 50,4 kg/s. Keuntungan type boiler ini adalah dapat merespon secara tiba-tiba perubahan beban dan dapat membakar bahan bakar dalam jumlah besar sekaligus, dan bahan metal tipe ini harus mempunyai ketahanan terhadap panas yang tinggi karena pembakaran di ruang bakar melebihi 1093 oC.
Sistem Pulverized
Pulverized boiler merupakan boiler yang paling banyak digunakan pada saat ini, khususnya di Indonesia. Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan mill untuk menggiling batu bara sehingga menjadi serbuk sebelum diumpankan ke dalam ruang bakar. Keuntungan pulverized boiler dibandingkan dengan stoker adalah :
Merespon cepat dalam perubahan beban;
Menaikkan efisiensi thermal;
Kemampuan memasukkan sejumlah besar bahan bakar melalui burner.
Sistem Fludized Bed
Prinsip kerja dari Fludized Bed Boiler hampir sama dengan boiler stoker mekanik, namun pada boiler ini tidak menggunakan rantai, akan tetapi menggunakan tumpukan (bed) partikel pasir yang diletakkan di bagian bawah ruang bakar boiler sebagai media untuk memanaskan udara dan ruang bakar secara keseluruhan. Udara dengan tekanan dan kecepatan tinggi dihembuskan dari dasar tungku melalui nozzel-nozzel dan menembus tumpukan pasir sehingga batu bara yang berada di atas pasir tersebut dapat melayang dan terbakar di dalam ruang bakar.
Batubara yang telah terbakar namun belum habis dan ikut bersama-sama dengan aliran gas hasil pembakaran dipisahkan dengan siklon untuk dikembalikan ke ruang bakar agar terbakar secara sempurna. Untuk jenis yang seperti ini sering disebut sebagai unggun terfluidisasi tersirkulasi (circulated fluidized bed atau CFB). Pada furnace boiler tipe CFB kecepatan gas lebih cepat daripada boiler fluidized bed pada sistem bubling, dimana agar kepadatan yang terdapat didalam furnace yaitu bed material dapat terangkat dan mengalir, maka diperlukan nilai kecepatan gas minimum agar partikel dapat terangkat dan keluar furnace.
Hubungi Kami
Hubungi Kami
PT Indira Mitra Boiler
Email: info@indira.co.id
Email: idmratman@gmail.com
Ratman Bejo
☎️✔081388666204🔥
Comments
No comment yet.